Selasa, 22 Juli 2014

Manajemen Aktiva Dan Pasiva

Seiring dengan berkembangnya suatu perusahaan maka jumlah asset juga akan terus bertambah dari tahun ke tahun. Asset adalah barang tidak habis pakai (non consumable) yang dimiliki perusahaan yang memiliki umur lebih dari 12 bulan. Asset membutuhkan manajemen yang baik agar lebih mudah untuk dipantau dan ditelusuri. Begitu juga dengan sumber pendanaan atau pasiva yang juga membutuhkan manajemen yang baik agar lebih mudah untuk dipantau dan untuk memaksimal kan dana yang telah dihimpun. Makalah ini kami susun yang pertama dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan, tujuan yang kedua adalah setelah membaca makalah ini pembaca mampu melaksanakan kebijakan manajemen aktiva dan pasiva secara efektif. aktiva merupakan sarana yang dimiliki oleh perusahaan yang harus dikelola dengan baik agar mendapat keuntungan dimasa depan sedangkan pasiva adalah aktiva adalah sarana yang dimiliki oleh perusahaan yang harus dikelola dengan baik agar mendapat keuntungan dimasa depan. Besarnya piutang dagang tergantung dari penjualan kredit per periode dan lamanya periode pengumpulan piutang. Misalkan dalam contoh kasus pada salah satu perusahaan: jika suatu perusahaan mempunyai tingkat penjualan secara kredit sebesar 1 juta per hari,dan pengumpulan piutang adalah 30 hari, maka piutang perusahaan tersebut ketika sudah setabil adalah: Rp 1 juta x 30 hari = Rp 30 juta. Piutang dagang merupakan suatu bentuk investasi. Karena itu piutang harus didanai menggunakan sumber dana tersendiri. Jika keuntungn (margin) perusahaan adalah 25%, maka 75% dari piutang dagang harus di danai. Dalam contoh di atas, bagian piutang dagang yang harus di danai adalah 0,75 x Rp 30 juta = Rp 22,5 juta. Rp 7,5 juta adalah bagian dari laba (profit) yang dengan demikian tidak perlu didanai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar