Seiring dengan berkembangnya suatu
perusahaan maka jumlah asset juga akan terus bertambah dari tahun ke tahun.
Asset adalah barang tidak habis pakai (non consumable) yang dimiliki perusahaan
yang memiliki umur lebih dari 12 bulan. Asset membutuhkan manajemen yang baik
agar lebih mudah untuk dipantau dan ditelusuri.
Begitu juga dengan sumber pendanaan atau pasiva
yang juga membutuhkan manajemen yang baik agar lebih mudah untuk dipantau dan
untuk memaksimal kan dana yang telah dihimpun. Makalah ini kami susun yang
pertama dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga
Keuangan, tujuan yang kedua adalah setelah membaca makalah ini pembaca mampu
melaksanakan kebijakan manajemen aktiva dan pasiva secara efektif. aktiva merupakan sarana yang dimiliki oleh perusahaan
yang harus dikelola dengan baik agar mendapat keuntungan dimasa depan sedangkan
pasiva adalah aktiva adalah sarana yang dimiliki oleh perusahaan yang harus
dikelola dengan baik agar mendapat keuntungan dimasa depan. Besarnya piutang dagang tergantung dari penjualan kredit per
periode dan lamanya periode pengumpulan piutang. Misalkan dalam contoh kasus
pada salah satu perusahaan: jika suatu perusahaan mempunyai tingkat penjualan
secara kredit sebesar 1 juta per hari,dan pengumpulan piutang adalah 30 hari,
maka piutang perusahaan tersebut ketika sudah setabil adalah: Rp 1 juta x 30
hari = Rp 30 juta. Piutang dagang merupakan suatu bentuk investasi. Karena itu
piutang harus didanai menggunakan sumber dana tersendiri. Jika keuntungn
(margin) perusahaan adalah 25%, maka 75% dari piutang dagang harus di danai. Dalam
contoh di atas, bagian piutang dagang yang harus di danai adalah 0,75 x Rp 30
juta = Rp 22,5 juta. Rp 7,5 juta adalah bagian dari laba (profit) yang dengan
demikian tidak perlu didanai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar