BI-RTGS
merupakan singkatan dari Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement,
merupakan suatu system transfer dana elektronik antar nasabah dalam mata uang
rupiah penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara
individual. Tujuan mengapa BI memakai system RTGS: memberikan fasilitas sarana
transfer dana antar peserta yang lebih cepat, efisien, andal dan aman, Menyediakan
informasi rekening peserta secara real time dan menyeluruh, Mengurangi
risiko-risiko settlement, Meningkatkan disiplin dan profesionalisme
peserta dalam mengelola likuiditasnya. Manfaat BI-RTGS adalah transfer dana
yang aman karena adanya jaminan system penyelenggaraan, dan transfer dana yang
cepat dengan adanya jaminan dana sampai dihari yang sama pada saat nasabah
menstransfer. Penyelenggara sistem BI-RTGS dalam hal ini adalah Bank Indonesia
selaku bank sentral.
Khaerunisa Eka Oktari
Kamis, 24 Juli 2014
Selasa, 22 Juli 2014
Criteria Pemilihan Tehnologi Perangkat Lunak Perbankan
Kriteria pemilihan software computer
perbankan yang baik sesuai dengan kebutuhan bank secara umum berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan berikut:
Kemampuan
dokumentasi atau Penyimpanan Data, Jenis dan klasifikasi data bank yang relative
banyak harus bisa ditampung oleh software yang akan digunakan, termasuk
pertimbangan segi keamanan datanya.
Keluwesan
(Flexibility), Setiap bank mempunyai system dan prosedur yang mungkin berbeda
meskipun data atau informasi dasar yang diolahnya sama. Perangkat lunak
computer yang fleksibel dapat digunakan oleh dua bank yang kapasitasnya sama
tetapi system dan prosedurnya berbeda.
Sistem
Keamanan, Software
computer perbankan yang baik harus menyediakan fasilitas pengendalian dan pengamanan
tersebut.
Kemudahan
penggunaan (user friendly), System aplikasi computer yang baik bahkan
dapat mendeteksi kesalahan pengoperasian yaitu dengan memberikan error message
dan memberikan petunjuk pemecahan masalahnya.
Sistem
Pelaporan (Reporting system), Bank memerlukan laporan-laporan yang lengkap
dan jelas tersebut terutama dalam proses pemeriksaan (audit) atau penyajian
laporan yang bisa dimengerti oleh pihak-pihak yang berkempentingan dengan
harapan keuangan setiap bank menjadi lebih transparan dan bisa
dipertanggungjawabkan.
Aspek
Pemeliharaan, Kinerja software perbankan diharapkan relative stabil selama bank
beroperasi.
Source Code,
Software
perbankan biasanya merupakan program paket yang sudah di-compile sehingga
menjadi excecutable file.
Struktur
informasi dan hubungan antar sub sistem aplikasi bank, Konsep front
office yang lebih mendekati sisi nasabah dan konsep back office yang lebih
mendekati sisi bank sebagai lembaga keuangan yang harus mencatat,
mendokumentasikan, dan atau mempublikasikan informasi keuangan, menyebabkan
system aplikasi perbankan terdiri dari sub-sub system yang saling berkaitan
sesuai dengan tahap-tahap pemrosesan dan jenis-jenis data keuangan.
Sumber: http://adittasap.wordpress.com/2014/06/21/perkembangan-teknologi-komputer-di-perbankan/
Pihak-Pihak Yang Diuntungkan Oleh E-Banking
Business
expansion. Pada
awalnya bank harus memiliki sebuah kantor cabang untuk beroperasi di tempat
tertentu. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan mesin ATM
sehingga dia dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian ada phone banking yang
mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah dapat menggunakan telepon untuk
melakukan aktivitas perbankannya. Sekarang ada internet banking yang lebih
mempermudah lagi karena menghilangkan batas ruang dan waktu.
Customer
loyality. Khususnya
nasabah yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih nyaman untuk melakukan
aktivitas perbankannya tanpa harus membuka account di bank yang berbeda-beda di
berbagai tempat. Dia dapat menggunakan satu bank saja.
Revenue
and cost improvement. Biaya
untuk memberikan layanan perbankan melalui Internet Banking dapat lebih murah
daripada membuka kantor cabang atau membuat mesin ATM.
Competitive
advantage. Bank
yang memiliki internet banking akan memiliki keuntungan dibandingkan dengan bank
yang tidak memiliki internet banking. Dalam waktu dekat, orang tidak ingin
membuka account di bank yang tidak memiliki fasilitas Internet Banking.
New
business model. Internet
Banking memungkinan adanya bisnis model yang baru. Layanan perbankan baru dapat
diluncurkan melalui web dengan cepat.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/E-banking
Kejahatan Dalam Perbankan
Bagi yang sekadar transaksi
bersifat informatif (tidak ada pengurangan saldo) maka cukup menggunakan kata sandi
lewat atau password untuk
masuk, tetapi untuk transaksi yang sifatnya memindahkan/mengurangi saldo
nasabah diminta untuk memasukan pin yang dihasilkan oleh suatu alat yang biasa
disebut token atau pin. Alat ini akan mengeluarkan deretan angka (biasanya 6
digit) yang hanya identik dengan rekening nasabah tersebut. Jadi token lain
tidak mungkin bisa digunakan pada rekening tersebut. Yang dapat dilakukan
adalah meningkatkan tingkat kesulitan untuk masuk dengan menggunakan
pengamanan-pengamanan, dinding api (firewal) & IDS (dalam kasus
server Internet). kejahatan
siber yang merupakan kejahatan di dunia maya (siber)
sangat memungkinkan data nasabah di sadap pada saat melakukan transaksi
perbankan elektronik. Sebagai tips aman untuk melalukan e-banking yang pertama Jangan memberitahukan kode akses/nomor pribadi SMS Banking Anda kepada orang lain dan yang kedua setiap melakukan
transaksi melalui SMS Banking, tunggulah beberapa saat hingga Anda menerima
respon balik atas transaksi tersebut.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/E-banking
Jenis-Jenis E-Banking
Automated
teller machine (ATM).
Terminal elektronik yang disediakan lembaga keuangan yang membolehkan nasabah
untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank, melakukan
setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.
Computer
banking.
Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi internet ke pusat
pusat data bank, untuk melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan
membayar tagihan, dan lain-lain.
Debit
(or check)
card. Akrtu yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale (POS) yang
memungkinkan pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet (diambil) dari
rekening banknya.
Direct
deposit.
Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi
kerja atau instansi pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau
pensiun) melalui transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap
rekening nasabah.
Electronic
check conversion.
Proses konversi informasi yang tertuang dalam cek (number rekening, jumlah
transaksi, dll) ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana
elektronik.
Electronic
fund transfer (EFT). Perpindahan
“uang” atau “pinjaman” dari satu rekening ke rekening lainnya melalui media
elektronik..
Payroll
card.
Salah satu tipe “stored-value card” yang diterbitkan pemberi kerja sebagai
pengganti cek yang memungkinkan pegawainya mengakses pembayaraannya pada
terminal ATM atau Point of Sales. Pemberi kerja menambahkan nilai pembayaran
pegawai ke kartu tersebut secara elektronik.
Prepaid
card.
Salah satu tipe Stored-value card yang menyimpan nilai moneter di dalamnya dan
sebelumnya pelanggan sudah membayar nilai tersebut ke penerbit kartu.
Smart
card.
Salah satu tipe stored-value card yang didalamnya tertanam satu atau lebih
chips sehingga bisa menyimpan data, melakukan perhitungan, atau melakukan
proses untuk tujuan khusus. Kartu ini bisa digunakan pada system terbuka
(misalnya untuk pembayaran transportasi public) atau system tertutup (misalnya MasterCard
atau Visa networks).
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia
sampai saat ini secara garis besar didasarkan pada faktor CAMELS (Capital,
Assets Quality, Management, Earning, Liquidity dan Sensitivity).
1.
Capital
Kekurangan
modal merupakan gejala umum yang dialami bank-bank di negara-negara berkembang.
Kekurangan modal tersebut dapat bersumber dari dua hal, yang pertama adalah
karena modal yang jumlahnya kecil, yang kedua adalah kualitas modalnya yang
buruk. Pengawas bank harus yakin bahwa bank harus mempunyai modal yang cukup,
baik jumlah maupun kualitasnya. Pengertian kecukupan modal tersebut tidak hanya
dihitung dari jumlah nominalnya, tetapi juga dari rasio kecukupan modal, atau
yang sering disebut sebagai Capital Adequacy Ratio (CAR). Rasio tersebut
merupakan perbandingan antara jumlah modal dengan aktiva tertimbang menurut
risiko (ATMR).
2.
Assets Quality
Dalam
kondisi normal sebagian besar aktiva suatu bank terdiri dari kredit dan aktiva
lain yang dapat menghasilkan atau menjadi sumber pendapatan bagi bank, sehingga
jenis aktiva tersebut sering disebut sebagai aktiva produktif. aktiva
produktif adalah penanaman dana Bank baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam
bentuk pembiayaan, piutang, surat berharga, penempatan, penyertaan modal,
penyertaan modal sementara, komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening
administratif.
3.
Management
Penilaian
faktor manajemen dalam penilaian tingkat kesehatan bank umum dilakukan dengan
melakukan evaluasi terhadap pengelolaan terhadap bank yang bersangkutan.
Penilaian tersebut dilakukan dengan mempergunakan sekitar seratus kuesioner
yang dikelompokkan dalam dua kelompok besar yaitu kelompok manajemen umum dan
kuesioner manajemen risiko.
4.
Earning
Penilaian
didasarkan kepada rentabilitas atau earning suatu bank yaitu melihat kemampuan
suatu bank dalam menciptakan laba. Salah satu parameter untuk mengukur tingkat
kesehatan suatu bank adalah kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan. Perlu
diketahui bahwa apabila bank selalu mengalami kerugian dalam kegiatan
operasinya maka tentu saja lama kelamaan kerugian tersebut akan memakan
modalnya.
5.
Liquidity
Penilaian
terhadap faktor likuiditas meliputi penilaian terhadap komponen-komponen
sebagai berikut:
-
rasio aktiva/pasiva likuid, potensi maturity mismatch,
kondisi Loan to Deposit Ratio (LDR), proyeksi cash flow, dan
konsentrasi pendanaan;
-
kecukupan kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets
and liabilities management / ALMA), akses kepada sumber pendanaan, dan
stabilitas pendanaan.
6.
Sensitivity
Penilaian
terhadap faktor sensitivitas terhadap risiko pasar meliputi penilaian terhadap komponen-komponen
sebagai berikut:
-
kemampuan modal Bank dalam mengcover potensi
kerugian sebagai akibat fluktuasi (adverse movement) suku bunga dan
nilai tukar;
-
kecukupan penerapan manajemen risiko pasar.
Pengertian Tingkat Kesehatan Bank
Pendefinisian
secara sederhana mengenai bank yang sehat adalah bank yang dapat menjalankan
fungsi-fungsinya dengan baik. Bank yang sehat adalah bank yang bisa menjaga dan
memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat
membantu kelancaran lalu listas pembayaran serta dapat digunaka oleh pemerintahan
dalam melaksankan berbagai kebijakan, terutama kebijakan moneter. Utnuk menjalankan
fungsinya dengan baik, suatu bank harus mempunyai modal yang cukup, menjaga
kualitas asetnya dengan baik, dikelola dengan baik dan dijalankan dengan
prinsip ke hati-hatian. Suatu bank harus senantiasa memenuhi ketentuan yang ada
dan aturan yang ditetapakan, yag pada dasarnya berupa berbagai ketentuan yang
mengacu pada prinsip-prinsip kehati-hatian dibidang perbankan.
Langganan:
Postingan (Atom)