Jumat, 28 Juni 2013

4 Fenomena Tradisi Yang Mulai Terlupakan


Arus globalisasi membuat bangsa indonesiasemakin sering di jejali berbagai kebudayaan luar. Banyak sekali budaya indonesia yang tidak terekspose dan pada ahirnya di akui oleh negara lain sedangkan kita sibuk untuk membela. Dari hal kecil banyak sekali yang mulai dilupakan oleh masyarakat kita. berikut adalah beberapa tradisi yang mulai luntur dari budaya indonesia

1. Cium Tangan Pada Orang Tua

Biasanya sih dibilang “salim“, bila di semasa saya hal ini merupakan kewajiban anak kepada orang tua disaat ingin pergi ke sekolah atau berpamitan ke tempat lain. Sebenarnya hal ini penting loh, selain menanamkan rasa cinta kita sama ortu, cium tangan itu sebagai tanda hormat dan terima kasih kita sama mereka, sudahkah kalian mencium tangan orang tua hari ini?

2. Penggunaan tangan kanan
Bila di luar negeri sih, saya rasa gak masalah dengan penggunaan tangan baik kanan ataupun kiri, tapi hal ini bukanlah budaya kita. Budaya kita mengajarkan untuk berjabat tangan, memberikan barang, ataupun makan menggunakan tangan kanan. (kecuali memang di anugerahi kebiasaan kidal sejak lahir).

3. Senyum dan Sapa
Ini sih Indonesia banget! Dulu citra bangsa kita identik dengan ramah tamah dan murah senyum. So, jangan sampai hilang , ya! Ga ada ruginya juga kita ngelakuin hal ini, toh juga bermanfaat bagi kita sendiri. Karena senyum itu ibadah dan sapa itu menambah keakraban dengan sekitar kita.

4. Musyawarah
Satu lagi budaya yang udah jarang ditemuin khususnya di kota-kota besar semisal Jakarta. Kebanyakan penduduk di kota besar hanya mementingkan egonya masing-masing, pamer inilah itulah, mau jadi pemimpin kelompok ini itu dan bahkan suka main hakim sendiri. Tapi coba kita melihat desa-desa yang masih menggunakan budaya ini mereka hidup tentram dan saling percaya, ga ada yang namanya saling sikut dan menjatuhkan, semua perbedaan di usahakan secara musyawarah dan mufakat.

4 tradisi diatas udah mulai luntur dari budaya bangsa kita utamanya daerah perkotaan yang mulai banyak berubah mengikuti globalisasi.
Refrensi www.sepertinya.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar