Pendahuluan
Analisis rasio adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi
rasiokeuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan. Oleh karena
itu penganalisa harus mampu menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode
atauwaktu ini dengan faktor-faktor di masa mendatang yang mungkin akan
mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan.
LandasanTeori
Pengertian rasio keuangan menurut Van Horne dan
Wachowizs(1997:133) yaitu: “Indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan
diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya.”
-
Menurut Bambang Riyanto
(2001:329) mengenai definisi rasio keuangan yaitu:
“Rasio keuangan adalah
ukuran yang digunakan dalam interpretasi dan analisis laporan finansial suatu
perusahaan. Pengertian rasio itu sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam
arithmatical terms yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua
macam data finansial.”
-
Menurut S. Munawir
(2007:65) analisis rasio keuangan adalah:
“Suatu metode analisis
untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba
rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.”
Pengertian analisis
rasio keuangan menurut Weston (1995:225) adalah:
“Analisis rasio keuangan memberikan kerangka hubungan antar
pos-pos neraca dan perhitungan laba rugi, memungkinkan seseorang menelusuri
sejarah suatu perusahaan dan menilai posisi keuangannya saat ini, serta
memungkinkan bagi manajer keuangan memperkirakan reaksi kreditur atau investor
terhadap keadaan keuangan perusahaan dan dengan demikian dapat mencari
cara-cara yang tepat untuk mendapatkan dana.”
-
Menurut Agus Sartono
(2001:113) yang dimaksud dengan analisa rasio keuangan adalah: “Dasar untuk
menilai dan mengarahkan prestasi operasi perusahaan.Di samping itu, analisa
rasio keuangan juga dapat dipergunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan
pengendalian keuangan.”
-
Menurut Bambang Riyanto
(2001:329) penganalisa finansial dalam mengadakan analisis rasio keuangan pada
dasarnya dapat melakukannya dengan 2 macam cara pembandingan, yaitu:
- Pembandingan
present ratio dengan rasio-rasio semacam di waktu-waktu yang lalu
(rasiohistoris) dari perusahaan yang sama.
- 2.Pembandingan
antara rasio-rasio suatu perusahaan dengan rasio-rasio semacam dari
perusahaan-perusahaan atau industri lain yang sejenis (rasio rata-rata
atau rasio industri).
Pembahasan
Rasio keuangan adalah ukuran yang digunakan dalam interprestasi
dana analysis laporan finansial suatu perusahaan.
Jenis rasio keuangan
bank
1) Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas
mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva
lancar perusahaan relativ terhadap hutang lancarnya (hutang dalam hal ini
merupakan kewajiban bank).
Suatu bank dikatakan liquid apabila bank bersangkutan dapat
memenuhi kewajiban utang-utangnya, dapat membayar kembali semua depositonya,
serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan.
Oleh karena itu, bank dapat dikatakan liquid apabila:
a) Bank tersebut
memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang digunakan untuk
memenuhi likuiditasnya,
b) Bank tersebut
memiliki cash assets yang lebih kecil dari kebutuhan likuiditasnya,
tetapi mempunyai aset
atau aktiva lainnya (misal surat berharga) yang dapat dicairkan sewaktu-waktu
tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya,
c) Bank tersebut
mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash asset baru melalui berbagai bentuk
hutang.
Rasio yang rendah menunjukkan resiko likuiditas yang tinggi,
sedangkan rasio yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang
akan mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profit abilitas perusahaan.
Dalam rasio likuiditas,
rasio yang dapat diukur antara lain: quick ratio, banking ratio, dan loans to
assets ratio.
1) Quick Ratio
Rasio ini untuk
mengetahui kemampuan dalam membiayai kembali kewajibannya kepada para nasabah
yang menyimpan dananya dengan aktiva lancar yang lebih liquid yang dimilikinya.
2) Banking Ratio/Loan to
Deposit Ratio (LDR)
Rasioini untuk
mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah
yang telah menanamkan dana dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada
para debiturnya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi tingkat likuiditasnya.
3) Loan to Assets Ratio
Rasio ini untuk mengukur
kemampuan bank dalam memenuhi permintaan para debitur dengan aset bank yang
tersedia. Semakin tinggi rasionya semakin rendah tingkat likuiditasnya.
2) Rasio Solvabilitas
(Capital)
Rasio permodalan sering
disebut juga rasio-rasio solvabilitas atau capital adequacy ratio. Analisis
solvabilitas digunakan untuk: 1) ukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap
kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan, 2) sumber dana yang diperlukan
untuk membiayai kegiatan usahanya sampai batas tertentu, karena sumber-sumber
dana dapat juga berasal dari hutang penjualan aset yang tidak dipakai dan
lain-lain, 3) alat pengukuran besar kecilnya kekayaan Bank tersebut yang
dimiliki oleh para pemegang sahamnya, dan 4) dengan modal yang mencukupi,
memungkinkan manajemen bank yang bersangkutan untuk bekerja dengan efisiensi
yang tinggi, seperti yang dikehendaki oleh para pemilik modal pada bank
tersebut. Pada rasio permodalan, dapat diukur antara lain: capital adequacy
ratio.
1) Capital Adequacy
Ratio (CAR)
Rasio ini digunakan
untuk mengukur kemampuan permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian
di dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga.
2) Capital to Debt Ratio
Rasio ini digunakan
untuk mengukur seberapa jauh dana disediakan oleh kreditor.
3) Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas
selain bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama
periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen
dalam menjalankan operasional perusahaannya. Pada rasio rentabilitas
(keuntungan), rasio yang dapat diukur antara lain: return on assets, biaya
operasi/pendapatan operasi, gross profit margin, dan net profit margin.
1) Return On Assets
(ROA)
Rasio ini mengukur
kemampuan bank di dalam memperoleh laba dan efisiensi secara keseluruhan.
2) Biaya
Operasional/Pendapatan Operasional (BO/PO)
Rasio ini digunakan
untuk mengukur perbandingan biaya operasi/biaya intermediasi terhadap
pendapatan operasi yang diperoleh bank.Semakin kecil angka rasio BO/PO, maka
semakin baik kondisi bank tersebut. Rasio ini digunakan untuk mengukur
perbandingan biaya operasi/biaya intermediasi terhadap pendapatan operasi yang
diperoleh bank.Semakin kecil angka rasio BO/PO, maka semakin baik kondisi bank
tersebut.
3) Gross Profit Margin
Rasioini untuk
mangetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari operasi usahanya yang
murni. Semakin tinggi rasionya, semakin baik hasilnya.
4) Net Profit Margin
Rasio ini untuk mengukur
kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak (net income)
ditinjau dari sudut pendapatan operasinya.
5) Rasio Resiko Usaha
Bank
Setiap jenis usaha
selalu dihadapkan pada berbagai resiko, begitu pula di dalam bisnis perbankan,
banyak pula resiko yang dihadapinya.Resiko-resiko ini dapat pula diukur secara
kuantitatif antara lain dengan: deposit risk ratio, dan interest risk rate
ratio.
1. Deposit Risk Ratio
Rasio ini memperlihatkan
resiko yang menunjukkan kemungkinan kegagalan bank dalam memenuhi kewajiban
kepada para nasabah yang menyimpan dananya diukur dengan jumlah permodalan yang
dimiliki oleh bank yang bersangkutan.
2. Interest Risk Rate
Ratio
Rasio ini memperlihatkan
resiko yang mengukur kemungkinan bunga (interest) yang diterima oleh bank lebih
kecil dibandingkan dengan bunga yang dibayarkan oleh bank.
6) Rasio Efisiensi Usaha
Untuk mengukur kinerja
manajemen suatu bank apakah telah menggunakan semua faktor produksinya dengan
tepat guna dan hasilguna, maka melalui rasio-rasio keuangan disini juga dapat
diukur secara kuantitatif tingkat efisiensi yang telah dicapai oleh manajemen
bank yang bersangkutan. Rasio-rasio yang digunakan antara lain: leverage
multiplier ratio, assets utilazation ratio, dan operating ratio.
1. Leverage Multiplier
Ratio
Rasio ini untuk mengukur
kemampuan manajemen suatu bank di dalam mengelola aktiva yang dikuasainya,
mengingat atas pengunan aktiva tetap tersebut bank harus mengeluarkan sejumlah
biaya yang tetap. Semakin banyak/cepat bank mengelola aktivanya semakin
efisien.
2) Assets Utilazation
Ratio
Rasioiniuntukmengukurkemampuanmanajemensuatu
bank didalammemanfaatkanaktiva yang dikuasainyauntukmemperoleh total income.
3) Operating Ratio.
Rasioiniuntukmengukur
rata-rata biaya operasional dan biaya non operasional yang dikeluarkan bank
untuk memperoleh pendapatan.
Kesimpulan
Rasio keuangan sangat
berguna baik bagi pihak dalam dan luar perusahaan untuk mengetahui dan menilai
keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini dan kemungkinannya di masa
yang akan datang. Para pemegang saham dan calon pemegang saham menaruh
perhatian utama pada tingkat keuntungan, baik yang sekarang maupun kemungkinan
di masa yang akan datang.
Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar