Wawancara
dan Pengamatan Usaha Kecil Menengah – Kantin Umi
Dari hasil wawancara saya dengan pemilik
usaha kantin yang berada disalah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) didaerah
cikarang, kantin yang selalu rame dengan para siswa-siswi dilihat dari
perkembangan sejak pertama hingga
sekarang. Ibu Sarni Sartika adalah pemilik dari kantin umi tersebut.
Berikut adalah kesimpulan hasil pengamatan dan wawancara saya dengan ibu Sarni.
Berikut adalah kesimpulan hasil pengamatan dan wawancara saya dengan ibu Sarni.
Biodata
Nama pemilik: Sarni Sartika
Tempat, tanggal lahir : Bekasi, 05
maret 1972
Agama: Islam
Pendidikan: SD
Nama anak:
1.
Nisa
2.
Tiara
Detail Usaha
Jenis Usaha: Usaha Kecil Menengah
Bentuk Usaha: Tempat Makan
Nama Usaha: Kantin Umi
Lokasi Usaha: Jl. Citarik,
Cikarang Timur
Waktu: 06.00-17.00 WIB
Didirikan tahun: 2003(hingga
sekarang)
Menu yang disediakan:
-
Makanan:
1.
Nasi Goreng RP.5000
2.
Nasi Uduk RP.5000
3.
Mie Goreng RP.6000
4.
Mie Rebus RP.6000
5.
Gorengan (bakwan, tempe, tahu,
jagung) RP.1000/pcs
6.
Pisang goring RP.1000
7.
Cemilan RP.500-1000
-
Minuman:
1.
Teh (panas/dingin) RP.2000
2.
Es Jeruk (panas/dingin) RP.2000
3.
Es kelapa RP.1000
4.
Kopi RP.3000
5.
Aqua botol RP.3000
6.
Aqua gelas RP.500
7.
Bigcola RP.3500
8.
Soft drink RP.4000-6000
Asumsi Pendapatan per hari
(hingga sekarang)
Modal awal RP.5.000.000
Biaya operasional total RP.35.00.000
Biaya sewa kantin RP.400.000
Gaji karyawan @ 2*800 RP.1.600.000
Belanja bahan masakan dll RP.10.000.000
Biaya tak terduga, spt penambahan
peralatan RP.1.000.000
Transport RP.420.000
Omzet 1,5 jt/hari x 30
hari
RP.45.000.000
Keuntungan bersih 25% dari omzet
RP.9.000.000
Sejarah perkembangan usaha
Pertama-tama
didirikanlah sekolah menengah kejuruan didaerah cikarang timur, sangat
kebetulan didirikannya sekolah tersebut tidak terlalu jauh jaraknya dari tempat
tinggal ibu sarnih sekitar 5-10menit. Ibu sarnih berinisiatif untuk mendirikan
kantin pada sekolahan tersebut, kemudian ibu sarnih mencari tau siapa pemilik
sekolahan dan mencari tau siapa yang bertanggung jawab pada pembangunan
sekolahan tersebut. Setelah mengumpulkan informasi untuk mendaftar menjadi
salah satu pemilik kantin pada sekolahan tersebut, ibu sarnih bertemu dengan
Bpk Hanif selaku orang yang bertanggung jawab pada sekolahan menengah kejuruan
tersebut. Setelah dijelaskan dengan terperinci, ibu sarnih mendapatkan ijin
untuk berjualan namun tidak semulus dengan yang dipikiran ibu sarnih, karena
jika ibu sarnih ingin berjualan disekolah maka ibu sarnih harus membangun
kantin tersebut dengan uang pribadi karena pihak sekolah tidak menyediakan
bangunan untuk kantin. Diposisi lain ibu sarnih tidak memiliki uang banyak
untuk membeli bahan bangun, dengan menyicil sedikit demi sedikit membangun
kantin akhirnya selesai walau tidak terlalu besar. Dengan berjalannya waktu dan
masuk ajaran pertama pada sekolahan ibu sarnih berjualan dengan kondisi kantin
yang tidak terlalu menguntungkan karna sekolahan pada ajaran pertama hanya
dihuni oleh 80-an siswa/i. lambat-laun hasil dari kantin mulai dirasakan dan
ibu sarnih mulai kewalahan dengan siswa/I yang semakin banyak karana disekolah
ini hanya ada satu kantin yaitu ibu sarnih. Kemudian ibu sarnih mulai menccari
karyawan untuk membantunya dalam melayani siswa/i bahkan para guru dan pengurus
sekolah lainnya. Kenapa diberikan kantin umi karena pada semua siswa/i
memanggil ibu sarnih dengan sebutan umi. Siswa/i setiap tahunnya selalu
bertambah, semakin sulit pula ibu sarnih untuk berbelanja keperluan kantin
setiap harinya. Disaat siswa/i mulai datang dipagi hari ibu sarnih harus sudah
siap untuk membuat makanan karena banyak siswa/I yang bersarapan disekolah. Setelah
siswa/I masuk ibu sarnih langsung bergegas berbelanja bahan-bahan masakan atau
keperluan kantin lainnya dan kembali sebelum siswa/I istirahat. Sekolahan tersebut
salah satu sekolah yang memiliki jadwal belajar yang padat, jam 07.00-15.00
siswa/I belajar dan 15.00-17.00 siswa/I ekskul (walaupun tidak semua siswa/I yang
mengikuti ekskul). Begitu seterusnya kegiatan ibu sarnih dalam kesehariannya. Setelah
saya amati kegiatan ibu sarnih dalam keseharian, ibu sarnih adalah salah satu
wanita yang kuat dan gigih dalam berjualan atau berwirausaha dan saya bangga
dengan dia. Menurut saya ibu sarnih adalah wonder women J
Media promosi
Ibu sarnih mengaku tidak banyak menggunakan media
promosi karna berada dalam satu sekolah dan hanya ada satu kantin dalam
sekolahan tersebut. Selama ini ibu sarnih hanya berpromosi dari tampilan
makanan yang menarik dan pelayanan yang ramah.
Kendala usaha awal:
-
keuangan yang pas-pasan bahkan
kurang
-
Belum kenal dengan para siswa/i
-
Susahnya susahnya menyisihkan
keuntungan untuk keperluan lain dari hasil pendapatan dalam satu hari (karena
ibu sarnih memulai semua dari nol dan dengan usaha sendiri)
Kendala sekarang:
-
semakin sulit membagi waktu untuk
berbelanja
-
kewalahan dalam melayani siswa/I walau
ditambah dengan dua pegawai
-
semakin berkurangnya waktu untuk beristirahat
Kunci sukses:
1.
Memilih bahan baku yang berkualitas
baik
2.
Tidak menjual makanan yang tidak
habis dihari kemarin karena akan menimbulkan pandangan jelek untuk kantin umi
tersebut
3.
Gigih
4.
Tekun
5.
Kompak
6.
Jujur
7.
Sabar
8.
Ramah tamah
9.
Selalu bersyukur
10.
Selalu berusaha
11.
Tidak malas